Mengapa Saya Belum juga Mendapat Pekerjaan?

Thursday, February 19, 2009 |

Anda sudah mengirim banyak lamaran dan masih saja belum bekerja? atau Anda sudah melakukan tes wawancara dan masih belum berhasil lolos? Kalau hal seperti ini yang Anda alami, coba Anda evaluasi diri, dan mungkin ada beberapa hal yang harus Anda perbaiki dan tingkatkan pada diri Anda.

Berikut ada 10 pertanyaan yang patut Anda tanyakan pada diri Anda sendiri "mengapa saya belum juga mendapat pekerjaan". Silahkan disimak dan dikomentari.

1. Apakah anda memiliki network yang luas?

Saat ini, mencari pekerjaan tidak hanya sekedar mengandalkan ijazah dan hanya pasif menunggu panggilan setelah Anda mengirimkan surat lamaran Anda. Anda harus aktif dan berusaha untuk bertemu banyak orang, berkenalan, dan membangun network Anda.

Cobalah untuk mengemukakan kondisi Anda saat ini yang sedang mencari pekerjaan kepada orang yang Anda temui, mungkin saja orang yang Anda temui memiliki informasi atau bahkan sedang mencari karyawan sesuai dengan kompetensi Anda.

Anda juga sebaiknya membawa CV ataupun membuat blog yang berisi mengenai Curriculum Vitae. Anda juga menambahkan tulisan, ide, pikiran, gagasan Anda dalam blog Anda tersebut sesuai dengan kompetensi Anda. Setiap kali Anda bertemu dengan orang, coba Anda informasikan hal-hal tersebut, siapa tahu Anda bertemu dengan orang yang sedang mencari pekerja seperti Anda.

2. Apakah Anda sudah mencari informasi semaksimal mungkin?

Selama ini, darimana saja sumber informasi lowongan yang Anda dapatkan? koran, internet? Bagi Anda yang mungkin hanya mengandalkan satu media saja dalam mencari lowongan, cobalah untuk menambah sumber informasi lagi melalui media-media yang lain, misalnya milist alumni, radio, internet, koran, buletin, majalah, dan media-media yang lain.

Namun demikian, dari sekian banyak media tersebut, umumnya yang paling efektif sebagai sumber informasi lowongan adalah teman Anda yang sudah bekerja atau dalam makna yang lebih luas adalah jaringan Anda, bisa misalnya kakak kelas angkatan kuliah Anda yang sudah menjadi manajer di sebuah perusahaan, atau saudara Anda yang sudah memiliki jabatan, dan cara-cara lainnya.

3. Apakah Anda memiliki target perusahaan tertentu yang Anda lamar?

Cara mencari kerja yang efektif adalah dengan cara melakukan penelitia terlebih dahulu terhadap perusahaan yang Anda targetkan. Misalnya Anda ingin bekerja di Astra Groups, maka yang perlu Anda lakukan adalah mencari infomasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber tentang kapan biasanya Astra membuka lowongan, posisi apa saja yang dibutuhkan, cara apply lamarannya bagaimana, apa saja yang perlu dipersiapkan, dll. Anda bisa bertanya kepada senior Anda, teman, saudara, atau mencari informasi di internet.

Jika Anda telah melakukan riset tersebut, Anda dapat mendekati mereka menggunakan berbagai teknik pencarian kerja , antara lain;

- Mengirimkan surat lamaran yang mampu mengesankan perusahaan dikarenakan pengetahuan Anda akan perusahaan tersebut.
- Menggunakan jaringan yang Anda miliki untuk menemukan orang yang memiliki akses untuk masuk ke dalam perusahaan target Anda.
- Melakukan wawancara dengan orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan target Anda.
- Memperhatikan iklan di media cetak maupun internet dari perusahaan target Anda namun jangan hanya menunggu iklan ini saja.

4. Apakah Anda sudah mencurahkan cukup waktu untuk mencari kerja?

Banyak ahli yang percaya bahwa mencari kerja seharusnya dilakukan secara full time. Jika anda masih menempuh pendidikan ataupun masih bekerja sementara mencari pekerjaan yang lebih baik, waktu yang Anda miliki seringkali menjadi penghambat. Usahakan untuk mencurahkan waktu sebanyak yang Anda bisa. Lakukan kontak dengan orang-orang dalam jaringan setiap hari dengan tujuan menyusun wawancara dengan kontak Anda atau orang-orang yang tertarik dengan kualifikasi Anda.

5. Apakah Anda tetap mengikuti setelah mengirimkan CV anda?

Apakah Anda hanya mengirimkan CV beserta surat lamaran Anda dan selanjutnya hanya berharap? Atau Anda mnenelepon atau mengirim e-mail untuk melihat apakah Anda dapat menyusun janji wawancara? Perlu diingat bahw mereka yang secara proaktif mem-follow-up akan lebih mungkin mendapatkan wawancara.

6. Apakah anda tidak juga mendapatkan wawancara?

Jika Anda sudah mem-follow-up namun belum juga mendapatkan kesempatan wawancara, kemungkinan besar masalah terletak pada surat lamaran atau CV Anda. Anda mungkin membutuhkan tenaga profesional untuk mereviewnya. Sumber lain yang dapat Anda gunakan adalah college-career service Anda. Bahkan jika Anda sudah lama lulus, jasa ini melayani alumni. Alternatif lain, anda dapat menggunakan jasa penulis resume.

7. Bagaimana dengan kemampuan wawancara Anda?

Nah, hal ini pernah kita bahas sebelumnya, coba Anda simak artikel posting sebelumnya jika Anda belum membaca.

Anda sudah melakukan banyak wawancara namun belum mampu sekalipun melewati tahapan ini, bagaimana solusinya? Jika Anda mengalami hal ini, maka Anda sebaiknya mengasah ketrampilan wawancara Anda. Berlatihlah !.

Anda dapat berlatih dengan teman Anda, kakak Anda, atau bahkan Anda dapat menggunakan jasa profesional untuk membantu Anda menghadapi wawancara kerja. Atau Anda dapat mendatangi lembaga psikologi yang menawarkan jasa psikotest plus analisa kompetensi Anda da lewat lembaga tersebut Anda coba melamar pekerjaan.

8. Apakah Anda menanyakan apa kesalahan Anda?

Setelah menerima penolakan dari perusahaan, apakah Anda menanyakan kekurangan Anda atau apa yang sebenarnya dapat Anda lakukan dengan lebih baik? Pada umumnya perusahaan tidak akan memberikan jawaban yang jujur. Namun ada kemungkinan bahwa Anda akan menemukan orang yang simpatik yang dapat memberikan penilaian mengenai wawancara Anda.

Meskipun ternyata hanya ada satu orang yang bersedia mengungkapkan pendekatan yang lebih efektif bagi Anda, akan lebih baik jika Anda tetap bertanya. Meskipun Anda ditolak, tetap yakinkan perusahaan bahwa Anda masih tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut. Teknik ini terbukti brhasil bagi banyak pencari kerja sewaktu orang yang dipekerjakan oleh perusahaan ternyata tidak tepat.

9. Apakah Anda sudah minta doa restu orang tua Anda?

Hal ini sebenarnya tidak ada korelasi teknis secara langsung dengan topik yang kita bahas. Namun demikian, meminta restu orang tua merupakan suatu dorongan moral yang memiliki kekuatan luar biasa dari restu orang tua kita melalui doanya.
Cobalah untuk selalu meminta doa orangtua khususnya ibu Anda sebelum Anda berangkat menghadapi tes kerja.

Demikianlah 9 pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri Anda mengapa saya belum mendapat pekerjaan.

Semoga bermanfaat

0 comments:

Post a Comment